Manajemen Desa Wisata - Indikator Monitor & Evaluasi CBT
Pada Pertemuan Minggu ini, kami belajar mengenai Monitoring dan Evaluasi dalam sebuah desa wisata. Di Mana, kami belajar peran penting diadakannya suatu monitoring lalu dilakukan evaluasi dalam mengembangkan Masyarakat dan Desa Wisata itu sendiri.
Dalam melakukan Monitoring & Evaluasi ini diperlukanlah suatu objektif dan indikator sebagai sebuah tolak ukur. Lalu Objektif dan Indikator yang telah disepakati bersama lalu digunakan untuk melakukan MonEv pada suatu bagian tertentu dalam komponen Desa Wisata.
Kelompok kami mendapat tugas untuk membuat tabel objektif dan indikator untuk melakukan MonEv dalam bidang CBT pada sebuah Desa Wisata. Pada awal mengerjakan tugas ini kami sedikit kesulitan untuk membedakan objektivitas dalam CBT dengan 'Masyarakat'. Namun kami memutuskan untuk menghubungkan faktor 'Masyarakat' ini dengan kegiatan kepariwisataan di Desa Wisata tersebut nantinya.
Objektif yang kami tentukan berupa :
1. Keterlibatan Masyarakat
Bagi Kami, Keterlibatan masyarakat menjadi tolak ukur suksesnya CBT dalam suatu komunitas masyarakat Desa Wisata. Keterlibatan ini, dinilai dari : Banyaknya Masyarakat Yang Berpartisipasi dalam kegiatan musyawarah, ataupun kegiatan komunitas (gotong royong) dalam rangka membangun sektor Kepariwisataan dalam Desa Wisata Tersebut. Selain Kualitas, juga apakah Masyarakat tersebut berperan langsung, dan berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan tersebut, atau malah hanya datang/hadir tanpa melakukan hal yang signifikan. Dari dua indikator diatas, apabila tercapai dengan nilai/result yang baik, maka mencerminkan suatu CBT yang baik pula.
2. Kerjasama antar Masyarakat
Tentu, keterlibatan bahkan seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali tidak dapat sepenuhnya menjadi tolak ukur keberhasilan CBT; apabila masyarakat didalamnya bersifat individualis dan tidak bekerjasama. Indikator yang menentukan kerjasama antar masyarakat ini, antara lain : Terjalinnya Komunikasi dengan baik antara masyarakat - masyarakat saling mengerti satu sama lain. Lalu, Masyarakat saling mengenal satu sama lain. Masyarakat memiliki tujuan yang sama, dan tidak berselisih paham dan terpecah belah. Dan ketika melakukan suatu pekerjaan, dapat dilaksanakan dengan efektif.
3. Masyarakat yang Mandiri
Dalam CBT, bagi kami, tolak ukur lainnya adalah apakah seorang warga atapun masyaakat desa secara keseluruhan telah mandiri, khususnya mandiri melalui CBT ini. Mandiri ini juga berbentuk macam-macam. yang pertama, adalah masyarakat memiliki pekerjaan/peran dalam kegiatan kepariwisataan di desa mereka. lalu berikutnya, mereka mendapatkan penghasilan yang memadai dari pekerjaan mereka di desa tersebut. selain itu, masyarakat secara keseluruhan juga tidak bergantung kepada suatu pihak/instansi yang menyokong mereka, dan dapat berdiri sendiri dengan baik.
4. Kesejahteraan Masyarakat
Objektif yang terakhir, adala Kesejahteraan Masyarakat. Apakah indikator untuk menilai apakah suatu masyarakat telah sejahtera? Yaitu, apakah masyarakat merasakan dampak positif dari kegiatan kepariwisataan di desa mereka. dan apakah mereka merasa terbantu akan adanya kegiatan kepariwisataan disana. selain itu, apakah melalui kegiatan kepariwisataan di desa, maka taraf hidup masyarakat disana meningkat atau tidak.
Kira-Kira sekian penjelasan mengenai objektif pilihan kami dalam melakukan MoNev CBT dalam Desa Wisata. Atas perhatiannya, terima kasih.
Dalam melakukan Monitoring & Evaluasi ini diperlukanlah suatu objektif dan indikator sebagai sebuah tolak ukur. Lalu Objektif dan Indikator yang telah disepakati bersama lalu digunakan untuk melakukan MonEv pada suatu bagian tertentu dalam komponen Desa Wisata.
Kelompok kami mendapat tugas untuk membuat tabel objektif dan indikator untuk melakukan MonEv dalam bidang CBT pada sebuah Desa Wisata. Pada awal mengerjakan tugas ini kami sedikit kesulitan untuk membedakan objektivitas dalam CBT dengan 'Masyarakat'. Namun kami memutuskan untuk menghubungkan faktor 'Masyarakat' ini dengan kegiatan kepariwisataan di Desa Wisata tersebut nantinya.
Objektif yang kami tentukan berupa :
1. Keterlibatan Masyarakat
Bagi Kami, Keterlibatan masyarakat menjadi tolak ukur suksesnya CBT dalam suatu komunitas masyarakat Desa Wisata. Keterlibatan ini, dinilai dari : Banyaknya Masyarakat Yang Berpartisipasi dalam kegiatan musyawarah, ataupun kegiatan komunitas (gotong royong) dalam rangka membangun sektor Kepariwisataan dalam Desa Wisata Tersebut. Selain Kualitas, juga apakah Masyarakat tersebut berperan langsung, dan berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan tersebut, atau malah hanya datang/hadir tanpa melakukan hal yang signifikan. Dari dua indikator diatas, apabila tercapai dengan nilai/result yang baik, maka mencerminkan suatu CBT yang baik pula.
2. Kerjasama antar Masyarakat
Tentu, keterlibatan bahkan seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali tidak dapat sepenuhnya menjadi tolak ukur keberhasilan CBT; apabila masyarakat didalamnya bersifat individualis dan tidak bekerjasama. Indikator yang menentukan kerjasama antar masyarakat ini, antara lain : Terjalinnya Komunikasi dengan baik antara masyarakat - masyarakat saling mengerti satu sama lain. Lalu, Masyarakat saling mengenal satu sama lain. Masyarakat memiliki tujuan yang sama, dan tidak berselisih paham dan terpecah belah. Dan ketika melakukan suatu pekerjaan, dapat dilaksanakan dengan efektif.
3. Masyarakat yang Mandiri
Dalam CBT, bagi kami, tolak ukur lainnya adalah apakah seorang warga atapun masyaakat desa secara keseluruhan telah mandiri, khususnya mandiri melalui CBT ini. Mandiri ini juga berbentuk macam-macam. yang pertama, adalah masyarakat memiliki pekerjaan/peran dalam kegiatan kepariwisataan di desa mereka. lalu berikutnya, mereka mendapatkan penghasilan yang memadai dari pekerjaan mereka di desa tersebut. selain itu, masyarakat secara keseluruhan juga tidak bergantung kepada suatu pihak/instansi yang menyokong mereka, dan dapat berdiri sendiri dengan baik.
4. Kesejahteraan Masyarakat
Objektif yang terakhir, adala Kesejahteraan Masyarakat. Apakah indikator untuk menilai apakah suatu masyarakat telah sejahtera? Yaitu, apakah masyarakat merasakan dampak positif dari kegiatan kepariwisataan di desa mereka. dan apakah mereka merasa terbantu akan adanya kegiatan kepariwisataan disana. selain itu, apakah melalui kegiatan kepariwisataan di desa, maka taraf hidup masyarakat disana meningkat atau tidak.
Kira-Kira sekian penjelasan mengenai objektif pilihan kami dalam melakukan MoNev CBT dalam Desa Wisata. Atas perhatiannya, terima kasih.
Tidak ada komentar: